Small acts of random kindness that spread the widest ripples
Saturday, December 26, 2009 | Author: vrey
It is easy to be kind and the more often you do it, the more it becomes a habit. It is much more difficult, however, to think of random acts of kindness that are not only kind but also promote the practice of random acts of kindness. While it is amazing how a simple thank you can lift the spirit of both people involved, just thanking someone does not necessarily promote the pay it forward cause. For the random act of kindness to have a ripple effect it must be recognized as a random act of kindness. That's why leaving your change in the soda machine for the next person, although very kind, does not work, while leaving a good book in a public place with a smile card does. That's why it is also important that you should never forget to mention that you would really like to see it paid forward, when someone thanks you for a random act of kindness.

Or u can find it more in Pay It Forward in Schools
Knowledge Sharing Barriers
Saturday, December 26, 2009 | Author: vrey

Dari segi struktur external, halangan pada knowledge sharing dapat membawa dampak kepada hilangnya hubungan dengan pelanggan. Kurangnya knowledge yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan yang cukup kepada pelanggan akan mengurangi rasa kepuasan pelanggan terhadap perusahaan. Sedangkan dari sisi marketing, promosi yang paling efektif adalah “mouth-to-mouth”. Jika satu pelanggan puas dengan pelayanan yang dia terima, maka dia akan menceritakan kepada dua orang lainnya. Tetapi jika dia tidak puas, maka dia akan menceritakan kepada lima orang lainnya. Oleh karena itu, pelayanan terhadap pelanggan merupakan hal yang sangat penting. Untuk dapat mencapai pelayanan yang baik, maka dibutuhkan knowledge yang cukup.

Jika dilihat dari segi struktur internal dan external, tidak adanya sistem untuk membantu pelanggan juga dapat mengurangi rasa kepuasan pelanggan. Karena pada saat mereka membutuhkan, maka mereka akan merasa kesulitan untuk mendapatkan bantuan dari pihak yang seharusnya menyediakan.

Dari segi struktur internal, tidak adanya sistem untuk mentransfer keahlian. Karena semua knowledge yang ada bersifat tacit (bergantung pada suatu individu tertentu). Akan membutuhkan waktu lebih untuk menyelesaikan suatu hal yang sama dengan orang yang berbeda. Seorang yang ahli jika dimutasikan ke bagian lain, maka seorang lain yang mengisi tempatnya harus mulai belajar dan beradaptasi agar dapat menjadi ahli juga.

Selain itu, sistem yang baik harus juga didukung dengan pelatihan yang cukup. Sistem yang bagus bagi perusahaan tetapi jika tidak dapat digunakan oleh karyawannya maka akan menjadi beban bagi perusahaan. Karena pengguna sistem adalah karyawan, maka dibutuhkan pelatihan agar karyawan dapat menggunakan sistem secara maksimal.

Dari segi kompetensi individu dan struktur internal, dapat terjadi hal yang sia-sia. Seperti misalnya penelitian akan suatu hal yang sama yang dilakukan oleh kelompok yang berbeda, yang akibatnya terjadi pemborosan usaha yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Hal ini terjadi karena kurangnya komunikasi diantara kelompok dalam perusahaan yang sama.

Kurangnya dukungan secara profesional. Dikala karyawan dalam suatu perusahaan membutuhkan dukungan secara profesional, mereka sulit untuk menemukannya. Sehingga bantuan tidak pernah mereka dapatkan.

Pembelajaran yang tidak positif mengenai karir. Tidak adanya karir yang jelas dalam sebuah perusahaan akan membuat karyawan tidak termotivasi untuk bekerja lebih baik. Karyawan menjadi tidak terpacu untuk mencari ataupun mendapatkan knowledge yang lebih baik. Knowledge sharing bukanlah menjadi suatu hal yang dipentingkan.

Kurangnya pengakuan dari pihak manajerial. Orang-orang yang sudah membagikan knowledge mereka masih harus berkutat di pekerjaannya. Kontribusi yang sudah diberikan oleh seseorang kurang diperhatikan dan kurang diperhitungkan sehingga tidak ada dispensasi mengenai pekerjaannya sendiri. Mungkin bantuan yang diberikan membawa dampak yang signifikan bagi perusahaan walaupun harus dibayar dengan menelantarkan pekerjaan yang seharusnya dilakukan. Namun dari pihak manajerial tidak mengakui hal tersebut dan tetap menganggap bahwa pekerjaan yang seharusnya dilakukan itulah yang harus dipikirkan dan tidak menghargai bantuan yang sudah diterima bagi perusahaan.

Dari segi kompetensi individu, adanya egoisme diri sendiri. Adanya anggapan bahwa setiap karyawan itu berkompetisi satu dengan yang lainnya. Sehingga tidak mau membagikan knowledge yang mereka miliki. Jika ada orang lain yang membutuhkan bantuan, maka mereka harus membayar. Knowledge tidak diberikan atau dibagikan kepada sesama karena menganggap orang lain sebagai kompetitor.

Rasa aman dalam posisi yang sudah ada sekarang. Karena orang ini memiliki knowledge khusus yang tidak dimiliki oleh orang lain, sehingga perusahaan tidak akan menyingkirkan dia. Perusahaan akan selalu bergantung kepada knowledge yang dia miliki. Oleh sebab itu, dia tidak akan mau membagikan knowledge yang dimilikinya kepada orang lain. Kepemilikan knowledge inilah yang akan membawa rasa “aman” kepada dirinya.
Knowledge Sharing Quotations
Saturday, December 26, 2009 | Author: vrey
~ Sharing knowledge is not about giving people something, or getting something from them. That is only valid for information sharing. Sharing knowledge occurs when people are genuinely interested in helping one another develop new capacities for action; it is about creating learning processes. ~
Peter Senge

~ Knowledge is embodied in people gathered in communities and networks. The road to knowledge is via people, conversations, connections and relationships. Knowledge surfaces through dialog, all knowledge is socially mediated and access to knowledge is by connecting to people that know or know who to contact. ~
Denham Grey

~ In today's environment, hoarding knowledge ultimately erodes your power. If you know something very important, the way to get power is by actually sharing it. ~
Joseph Badaracco

~ Often, we are too slow to recognize how much and in what ways we can assist each other through sharing such expertise and knowledge. ~
Owen Arthur

~ The fact that I can plant a seed and it becomes a flower, share a bit of knowledge and it becomes another's, smile at someone and receive a smile in return, are to me continual spiritual exercises. ~
Leo.F. Buscaglia

~ “Do not share the knowledge with which you have been blessed with everyone in general, as you do with some people in particular; and know that there are some men in whom Allah, may He he glorified, has placed hidden secrets, which they are forbidden to reveal. Remember the reply of the righteous slave to Moses when he said to him: 'May I follow you so that you can teach me what you know about what is right?' He replied: 'Surely you will not be able to be patient with me. How can you be patient about something which you do not understand?' ~
Ali ibn Abi Talib
Knowledge Management Fifth Week
Monday, December 07, 2009 | Author: vrey
Knowledge Leader penggerak utama untuk menggerakan KM.
Byk perusahaan yang menerapkan KM itu di satu bagian kecil dulu, baru kemudian di seluruh perusahaan. Karena meng-encourage seluruh karyawan itu sulit.
Kalo di binus, mulai ada sistem rolling, agar merasa sharing itu harus.
Panggil bbrp org yg bs jd knowledge leader, untuk sharing, tapi di belakangnya kasi insentif khusus.

Philosophy
User fokus, bkn sistem fokus. Jadi kalo ada masalah, kasi tau user cara solve nya, bukan solve sendiri. Agar kalo user ketemu masalah yg sama mereka bisa solve sendiri. Di samping itu, dia juga pasti ga enak kalo manggil lagi, karena uda perna diajarin.
Responsive untuk meng-encourage terjadinya KM. Willing emang orangnya suka membantu.

Semua training dijadikan satu dulu. Jadi kalo butuh orang ahlinya akan lebih murah cost nya.
Fasilities/promotion/community development -> community of practices.
Apa perlu organisasi bikin organisasi untuk kumpulin knowledge? Ya, kalo ga punya headcount maka tunjuklah knowledge2 leader.
Knowledge service contributor -> knowledge leader.
Knowledge service expertise mengawal org2 dlm Knowledge service contributors, untuk membentuk knowledge community, knowledge environment, dan knowledge strategies.
Orang cari KM kalo lagi butuh sesuatu, kalo jadi contributor ya nanti dulu.
Capacity building -> learning curve nya lebih cepat.
Kebanyakan orang pindah kerja karena social dimension (karena faktor lingkungan, gaji ada tapi ga begitu signifikan). Mengingkatkan satu social dimension agar karyawan sulit untuk keluar.

Dissemination of central policies and strategis to local units
Company kalo ngomongin KM, pasti ada rule baru, policy baru yang harus diikuti oleh local unit. Kadang policy itu turun sampe ke manager doank, dan stuck ga sampe ke bawahan. Perlu ada orang yang turun untuk mengubah culture.
Assist peer collaboration, leadership interchange -> kalo perlu ganti berkala, coba di switch leader ato staffnya.

Inti dari KM itu Knowledge sharing dan community. Orangnya kalo boleh dari unitnya, karena dia ngerti core unit itu ngapain. Jadi bs tau knowledge service yang baik itu ada dimana. Saling mengurangi hal2 yg tidak baik. Apa hal yg menghalangi. Ada training unit minta ini, dan ternyata banyak expert dari unit yang lain.

Knowledge sharing staff, confidentiality. Ada perusahaan yang satu orangnya keluar, tapi perlahan dia tarik orang-orang lain. Dia bikin perusahaan baru, dan akhirnya perusahaan lamanya perlahan tutup. Kalo ada orang yang tau bisnis unit seluruh unit, tau strategi seluruh unit, maka ini adalah orang yang paling rawan untuk dibajak.

KM goals itu ada 3, Goals secara strategic, operational, unnoted
Organizational development, perkembangan organisasi akan teraccelerate dengan adanya KM.
Dia ngerti consultancy expertise untuk sharing ke bawah.

Harus bentuk culture, people, bangun knowledge repositoriesnya, usahakan dikawal oleh knowledge service.

Ontologies and documents
Berhubungan dengan artificial intelligence. Tapi bukan untuk masalah code.