Knowledge Management Fifth Week
Monday, December 07, 2009 | Author: vrey
Knowledge Leader penggerak utama untuk menggerakan KM.
Byk perusahaan yang menerapkan KM itu di satu bagian kecil dulu, baru kemudian di seluruh perusahaan. Karena meng-encourage seluruh karyawan itu sulit.
Kalo di binus, mulai ada sistem rolling, agar merasa sharing itu harus.
Panggil bbrp org yg bs jd knowledge leader, untuk sharing, tapi di belakangnya kasi insentif khusus.

Philosophy
User fokus, bkn sistem fokus. Jadi kalo ada masalah, kasi tau user cara solve nya, bukan solve sendiri. Agar kalo user ketemu masalah yg sama mereka bisa solve sendiri. Di samping itu, dia juga pasti ga enak kalo manggil lagi, karena uda perna diajarin.
Responsive untuk meng-encourage terjadinya KM. Willing emang orangnya suka membantu.

Semua training dijadikan satu dulu. Jadi kalo butuh orang ahlinya akan lebih murah cost nya.
Fasilities/promotion/community development -> community of practices.
Apa perlu organisasi bikin organisasi untuk kumpulin knowledge? Ya, kalo ga punya headcount maka tunjuklah knowledge2 leader.
Knowledge service contributor -> knowledge leader.
Knowledge service expertise mengawal org2 dlm Knowledge service contributors, untuk membentuk knowledge community, knowledge environment, dan knowledge strategies.
Orang cari KM kalo lagi butuh sesuatu, kalo jadi contributor ya nanti dulu.
Capacity building -> learning curve nya lebih cepat.
Kebanyakan orang pindah kerja karena social dimension (karena faktor lingkungan, gaji ada tapi ga begitu signifikan). Mengingkatkan satu social dimension agar karyawan sulit untuk keluar.

Dissemination of central policies and strategis to local units
Company kalo ngomongin KM, pasti ada rule baru, policy baru yang harus diikuti oleh local unit. Kadang policy itu turun sampe ke manager doank, dan stuck ga sampe ke bawahan. Perlu ada orang yang turun untuk mengubah culture.
Assist peer collaboration, leadership interchange -> kalo perlu ganti berkala, coba di switch leader ato staffnya.

Inti dari KM itu Knowledge sharing dan community. Orangnya kalo boleh dari unitnya, karena dia ngerti core unit itu ngapain. Jadi bs tau knowledge service yang baik itu ada dimana. Saling mengurangi hal2 yg tidak baik. Apa hal yg menghalangi. Ada training unit minta ini, dan ternyata banyak expert dari unit yang lain.

Knowledge sharing staff, confidentiality. Ada perusahaan yang satu orangnya keluar, tapi perlahan dia tarik orang-orang lain. Dia bikin perusahaan baru, dan akhirnya perusahaan lamanya perlahan tutup. Kalo ada orang yang tau bisnis unit seluruh unit, tau strategi seluruh unit, maka ini adalah orang yang paling rawan untuk dibajak.

KM goals itu ada 3, Goals secara strategic, operational, unnoted
Organizational development, perkembangan organisasi akan teraccelerate dengan adanya KM.
Dia ngerti consultancy expertise untuk sharing ke bawah.

Harus bentuk culture, people, bangun knowledge repositoriesnya, usahakan dikawal oleh knowledge service.

Ontologies and documents
Berhubungan dengan artificial intelligence. Tapi bukan untuk masalah code.
This entry was posted on Monday, December 07, 2009 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 comments: